Wednesday, January 23, 2008

Esensi Pengorbanan

Pengorbanan. Satu kata ini mungkin tak asing lagi ditelinga kita semua dan tentunya bukan hal aneh lagi karena dalam keseharian kita insyaalloh banyak pengorbanan telah kita lakukan. Sebagai seorang anak yang sedang menimba ilmu, pengorbanan waktu, tenaga dan pikiran saya yakin kita sudah berusaha dengan sekuat tenaga curahkan salah satunya demi membahagiakan orang tua, dan memang begitu seharusnya. Sebagai seorang mahasiswa yang tengah dilanda kegalauan melihat “adik-adik” di kampung halaman yang tengah berjuang keras mencari informasi dunia pasca “putih abu-abu”, merupakan tugas kita lah sebagai seorang “kakak” untuk memberikan motivasi serta informasi, dan itu dibayar dengan pengorbanan, pengorbanan pikiran, waktu, tenaga bahkan harta. Sebagai seorang manusia yang sudah masuk ke jenjang dewasa, pengorbanan waktu dan tenaga dalam mencari ilmu dan pengalaman hidup, mencari jatidiri di tengah lalu lintas idealisme orang-orang di sekitar kita, semuanya tentu akan membuat kita menjadi lebih dewasa dan mengerti bagaimana menghadapi dan menyelesaikan berbagai problematika kehidupan serta bagaimana menghadapi berbagai macam tipe manusia..

Menilik arti dari kata pengorbanan itu sendiri, kita bisa mengambil kata kunci “memberi” serta “tanpa pamrih”. Memberi tidak harus selalu berupa materi namun berbagi pengetahuan, memberi nasihat juga merupakan contoh pengorbanan yang di dalamnya ada unsur memberi, dengan meluangkan waktu dan tenaga kita sedikit untuk bertemu, silaturahmi serta saling mengingatkan dalam kebaikan dengan teman/saudara kita itu sudah menunjukkan pengorbanan kita. Tanpa pamrih, tentunya dengan kesadaran kita sendiri, kita dianjurkan untuk memberikan pengorbanan di segala macam lini kehidupan dengan ikhlas, tanpa mengharap sebuah balasan apalagi balasan materi. Cukuplah ridhoNya menjadi tujuan kita dalam sebuah pengorbanan.
Berbagai macam bisikan setan di dalam hati dan halangan lainnya memang bukan hal aneh lagi dalam setiap pengorbanan yang kita lakukan. Saya sendiri dan tidak aneh jika teman-teman lainnya juga merasakan itu. Dalam dunia yang semakin meng-global dan menjadikan materi sebagai tujuan utama, landasan iri, pamer, dan berbagai macam alibi pengorbanan lainnnya yang dihembuskan “musuh Allah” dalam hati kita senantiasa menghalangi niat ikhlas kita terhadapNya. Dan itu salah satu ujian buat kita, apakah kita mampu mengalahkannya, ataukah justru kita yang akan termakan oleh niat-niat yang bukan niat mencari ridhoNya?
Semoga tulisan ini bisa menjadi salah satu media yang mengingatkan kita akan pentingnya pengorbanan, terutama niat dalam pengorbanan itu sendiri. Sekali lagi cukuplah Alloh SWT. sebagai tujuan kita serta tetaplah saling mengingatkan dan saling mengajak dalam kebaikan.
Untuk teman-temanku Kastrat’ers semuanya, tetaplah semangat dan ikhlas!!!

Marjuqi Rahmat
Ilmu Komputer 2006

Wednesday, October 10, 2007

Gubernur yang Baru Telah Dilantik

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta kini telah memiiki gubernur yang baru. Gubernur hasil Pilkada DKI Jakarta yang telah dilaksanakan pada 8 Agustus 2007 lalu, telah dilantik pada hari Ahad, 7 Oktober 2007 di Gedung DPRD DKI Jakarta pukul 15.00 dihadapan Sidang Paripurna DPRD DKI Jakarta. Pada saat itu, pasangan Fauzi Bowo - Prijanto mengucapkan sumpah jabatan sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012.

"... Demi Allah, saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Gubernur dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil-adilnya ..."

Begitulah sumpah mereka.

Program seratus hari pertama ketika mereka menjabat adalah Lebaran Aman dan Nyaman. Selain itu, dalam bidang pendidikan, mereka akan merencanakan Program Wajib Belajar 12 tahun.

Masalah banjir adalah salah satu hal dari sekian banyak problematika Jakarta yang harus mereka selesaikan selain kemacetan. Semoga, dengan dilantiknya mereka, dapat menjadi awal perubahan nasib Jakarta ke arah yang lebih baik.

Kini, warga Jakarta menanti pembuktian janji-janji mereka saat kampanye silam. Semoga mereka dapat menunaikan janji-janji mereka.

Ayo Benahi Jakarta Untuk Semua.

dirangkum dari berbagai sumber oleh: M Arief Furqon

Monday, September 03, 2007

Special Edition from Kastrat

Present for MABA 2007

Kamis, 6 September 2007 pkl. 16.00-17.30 WIB. di Aula Fasilkom UI

Featuring:
M. Tri Andika (Ketua Bem UI 2007)*
Franova H. (Ketua BEM Fasilkom UI 2007-2008)
M. Ichsan (Fasilkom UI 2005)


Disini kamu bisa mengenal dunia sosial-politik lebih dalam lagi...coz kita bakal nonton film n mendapatkan gambaran tentang pergerakan dunia mahasiswa..Seru banget lho!!! Semua boleh dateng... nyesel kalo sampe gak dateng...yuks yuks...

Wajib for Maba 2007
Sangat dianjurkan buat yang lainnya



* in confirmation

Saturday, July 28, 2007

Jumpa Lagi dengan Kami...

Tak terasa waktu berjalan, musim berubah, hingga sampailah kami Kastrat BEM Fasilkom UI Periode 2007/2008 memijakkan kaki disini. Datanglah serdadu-serdadu baru yang siap mengemban amanah dan meneruskan perjuangan para pendahulunya. Medan perang akan dirambah selama kurang-lebih satu tahun kedepan. Mengepalkan tangan dan menatap jauh kesana.
Jumpa lagi di Kasrat BEM Fasilkom, setelah sekian lama kami hadir kembali disini. Tak kenal maka tak sayang, karena itu kami akan memperkenalkan diri. Inilah kami sang generasi penerus:

Ketua Bidang : Muhammad H Hilman
Deputi Bidang : Marjuqi Rahmat
Divisi Kajian Internal :
- M Arief Furqon
- Anggi Wijaya
Divisi Kajian Eksternal :
- Jonathan AP Marpaung
- Hendrik Permana K
- Baginda Anggun Nancenka
Divisi Media :
- Ramadhan K Sagala
- Yuan Hanif S


Selama masa bakti kurang lebih setahun kami akan bahu-membahu di dunia sosial dan politik. Maka perkenalkanlah visi dan misi kami yang mantap ini.

Visi:
"Berkontribusi nyata dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kondisi sosial masyarakat"

Misi:
1. Memperbanyak kerja nyata di lapangan
2. Memberikan pencerdasan terhadap permasalahan sosial kepada masyarakat
3. Menjadi salah satu wadah kaderisasi mahasiswa baru
4. Berupaya meningkatkan kepedulian dan simpati sosial

Inilah kami, doakan yang terbaik bagi kami ya.. Karena tiadalah kami berarti tanpa dukungan teman-teman semua.

Thursday, October 12, 2006

Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia

IKM Fasilkom UI


Sejak dibentuknya Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (IKM Fasilkom UI) empat bulan lalu melalui Musyawarah Mahasiswa (Musma), ternyata masih ada Fasilkomers yang tidak mengenal atau salah paham terhadap IKM Fasilkom. Karena itu keberadaan diskusi Kastrat 13 September yang lalu sangat bermanfaat untuk memperjelas tentang IKM Fasilkom UI. Diskusi tersebut juga menghadirkan M. Ilman Akbar '05 sebagai penyaji utama dan Anjar Widianto '03 sebagai teman diskusi dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Diskusi tersebut juga ikut dihadiri oleh Yudi Ariawan '03 dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM).

Apa Sih IKM Fasilkom UI itu?

IKM Fasilkom UI adalah wadah kemahasiswaan Fasilkom yang menaungi seluruh kegiatan kemahasiswaan termasuk di antaranya lembaga-lembaga seperti BEM, DPM, Badan Otonom (BO), dan Badan Semi Otonom (BSO).

IKM Fasilkom UI dibentuk karena dua hal, yaitu memperjelas hubungan dan kordinasi antar lembaga yang selama ini samar-samar dan memberikan dasar peraturan untuk masalah-masalah kemahasiswaan yang selama ini hanya didasarkan oleh tradisi-tradisi dengan dalil selentingan atau “katanya” yang dirasakan telah membuat diskriminasi dan konflik horizontal. Dengan dibentuknya IKM Fasilkom UI melalui terbentuknya AD/ART di Musma 2006, maka bila kelak dipandang perlu, IKM Fasilkom UI hanya bisa dibubarkan melalui Musyawarah Mahasiswa.

Keanggotaan IKM Fasilkom UI.

Keanggotaan IKM Fasilkom UI terbagi dua, yaitu anggota biasa dan anggota aktif. Anjar Widianto, sebagai salah satu presidium Musma yang lalu menegaskan kembali dalam diskusi bahwa pembedaan adalah anggota biasa dan anggota aktif di tingkat IKM Fasilkom UI, bukan BEM Fasilkom, dan bukan pula terbagi antara anggota aktif dan pasif.

Anggota biasa adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia yang terdaftar secara akademik di UI. Dengan begitu, seluruh mahasiswa Fasilkom UI, termasuk S2 dan S3, yang masih terdaftar secara akademik, secara otomatis menjadi anggota biasa IKM Fasilkom UI. Sementara anggota aktif adalah anggota biasa yang telah mengikuti prosedur penerimaan anggota aktif dan atau mendapatkan rekomendasi dari satu atau lebih lembaga di IKM Fasilkom UI yang kemudian ditetapkan oleh DPM (Pasal 1 Anggaran Rumah Tangga IKM Fasilkom UI).

Anggota Aktif memiliki hak untuk berpartisipasi sebagai pengurus inti (atau Badan Pengurus Harian [BPH]) lembaga kemahasiswaan di IKM Fasilkom UI dan dipilih menjadi ketua lembaga kemahasiswaan. Proses pengembangan anggota biasa menjadi anggota aktif disebut sebagai proses pembinaan dengan penanggung jawab DPM. Proses pembinaan tersebut terbagi atas 4 tahap yakni Pengenalan Sistem Akademik Fakultas, Masa Bimbingan, Pembinaan oleh Lembaga-Lembaga Formal di IKM Fasilkom UI, dan acara momen pelantikan.

Dalam diskusi kemarin, Yudi Ariawan dari BEM mengritik panitia PMB yang tidak memasukkan materi IKM Fasilkom UI secara formal. Dari panitia PMB sendiri, menyatakan IKM Fasilkom UI akan diperkenalkan saat pembinaan oleh masing-masing lembaga. Alasan utama panitia adalah tidak menginginkan adanya salin-rekat (copy-paste) bila ada materi mengenai IKM Fasilkom sehingga peserta benar-benar mengerti dan tidak membebani mahasiswa baru lebih banyak.

Berdasarkan aturan peralihan ART IKM Fasilkom UI, Mahasiswa Fasilkom UI yang masih terdaftar secara akademik sebelum AD/ART IKM Fasilkom UI ditetapkan ( 9 Mei 2006 ) langsung berstatus sebagai anggota aktif IKM Fasilkom UI.

Lembaga-Lembaga IKM Fasilkom UI

Lembaga-lembaga di Fasilkom terdiri atas Majelis Mahasiswa sebagai lembaga tertinggi yang hingga kini belum terbentuk dan lembaga-lembaga di bawahnya yang bertanggung jawab kepada Majelis Mahasiswa. Badan Semi Otonom (BSO) bertanggung jawab kepada Majelis Mahasiswa melalui jalur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Badan Semi Otonom antara lain FUKI, POSA, KUKSA, Asciipella, dll. Sementara Badan Otonom (BO) di Fasilkom UI, hingga kini baru satu, yakni Riset. Perbedaan antara Badan Otonom dan BSO antara lain otonomi dalam hal konstitusi dan keuangan.

Dari segi pendanaan, lembaga-lembaga fasilkom UI, selain dari dana kemahasiswaan dapat memperolehnya dari usaha-usaha legal dan halal maupun sponsor. Untuk sponsor, lembaga kemahasiswaan fasilkom dilarang untuk menerima sumbangan dari parti politik, perusahaan rokok, alat kontrasepsi, dan minuman keras.

Majelis Mahasiswa terdiri atas semua anggota DPM, ketua BEM, ketua-ketua BO dan BSO di lingkungan IKM Fasilkom UI. Selama belum terbentuk, kewenangan Majelis Mahasiswa untuk sementara dipegang oleh DPM.

IKM Fasilkom UI adalah bagian dari IKM UI namun IKM Fasilkom bukanlah cabang dari IKM UI dan hubungan antara mereka hanyalah kordinasi. Walau tidak tepat betul, Anjar Widianto menganalogikan hubungan antara IKM Fasilkom UI dengan IKM UI bagaikan Pemerintah Negara Bagian dan Pemerintah Pusat dalam sebuah negara federal.

Bacaan Lebih Lanjut

Untuk yang ingin lebih mengetahui mengenai IKM Fasilkom UI dapat membaca Ketetapan Musyawarah Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Nomor III / MUSMA / FASILKOM – UI / 2006 tentang Aturan Dasar / Aturan Rumah Tangga Ikatan Keluarga Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia atau lebih singkatnya AD/ART IKM Fasilkom UI. AD/ART tersebut berada di tangan DPM dan dalam diskusi kemarin, mereka berjanji untuk menyediakannya dalam bentuk salinan lunak (softcopy).

Tim Pandu Biner

Bismillahirrahmaanirrahiim


TPB? Apaan tuh?


Haha, pertama kali yang terbayang ketika mendengar kata ‘TPB’ untuk kali pertama pikiran saya langsung melanglang buana ke sebuah Universitas yang berada di jalan Ganesha, Bandung.

Eits jangan samakan antara TPB di Universitas tersebut dengan TPB yang ada di Fasilkom karena beda banget coy(walaupun sama-sama buat mahasiswa tingkat I). Yup TPB yang sering dijuluki ’tahap paling bahagia’ merupakan masa-masa terindah yang susah buat dilupakan. Kenapa? Karena secara akademik paling gampang buat dapet IP setinggi-tingginya(bisa 4 bo..), rasa kebersamaan antar teman satu angkatan, bebas untuk mengaktualisasikan diri dalam berbagai organisasi, memikirkan masa depannya gimana. Kalo dicari titik simpulnya yang unik dari TPB alias ’tahap paling bahagia’ yakni setiap mahasiswa yang menjalaninya akan merasakan perubahan yang cukup berarti khususnya pada dirinya. Ia bisa memahami siapa dirinya, akan kemana ia dan apa manfaat yang bisa ia berikan.

Apa sih TPB Fasilkom?

TPB Fasilkom itu singkatan dari Tim Pandu Biner yang merupakan garapan dari Bidang Kajian dan Aksi Strategis BEM Fasilkom UI untuk mahasiswa tingkat I.

Maksudnya?

Nah kita kaji dulu menurut bahasanya ya(coba kita lihat kamus). Menurut Kamus Bahasa Indonesia, tim berarti, pandu berarti ...., biner merupakan karakteristik dasar yang fundamental dari komputer(bener ga sih?)

Jadi berdasarkan filosofi TPB diatas maka bisa ditarik pengertian TPB yakni sekumpulan orang tepatnya mahasiswa Fasilkom yang dipersiapkan sebagai garis terdepan dalam hal-hal yang berkaitan dengan sosial politik dan kemahasiswaan.

Manfaat ikut TPB apa?

Teman – teman nanti akan diajak untuk memahami tentang pergerakan dan kemahasiswaan. Selama ini bisa jadi terbesit pikiran ngapain sih sibuk-sibuk ngurusin rakyat, demo di jalan Nah dengan bergabungnya teman-teman ke TPB akan memahami jawaban seorang mahasiswa sejati terhadap bersitan pertanyaan tersebut.


Selain itu teman-teman juga diajak untuk senantiasa menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada diri teman-teman. Ketika seseorang sudah mengetahui potensi-potensi yang ia miliki maka ia akan menjadi manusia yang unik dibandingkan dengan yang lain. Nah keunikan dari tiap pribadi jika dijadikan satu akan saling mengisi satu sama lain. Oke kan?

Selanjutnya gimana sih caranya agar hal-hal diatas bisa tercapai?

Nah konkretnya teman-teman nanti akan mengikuti masa diklat terlebih dulu setelah itu akan ada proyek bersama.

Membosankan?

Oh tentu tidak(kayak iklan di TV). Kastrat akan menyiapkan metode-metode yang menarik tidak hanya sekedar di bangku ’perdiklatan’ tetapi teman-teman akan coba dihadapkan dengan realita-realita nyata alias terjun langsung ke lapangan. Nah asyik ga?

Trus kalo mo lebih rinci lagi niy pelatihan-pelatihan yang akan teman-teman dapatkan:

  1. sejarah pergerakan kampus

  2. manajemen opini

  3. manajemen aksi

  4. manajemen konflik

  5. problem solving & decision making

  6. public speaking

  7. creative thingking

  8. negosiasi dan diplomasi

Wiih banyak bener kan tapi ga cuma segitu masih ada lagi lho.

tertarik?

So ga perlu ragu atau mikir 7 keliling lagi(emang sakit kepala). Banyak hal yang bakal kamu dapatkan.

Nah ini testimonial dari TPB’ers angkatan pertama:

  1. Muhammad Ilman Akbar, Ketua Bidang Kajian dan Aksi Strategis BEM Fasilkom UI 06-07:

    ”Tahun lalu ikut ginian sebenernya karena penasaran.. Kirain TPB itu gimana, gitu.. Ternyata ya, gimana.. Hehehe, nggak jelas ya? Pokoknya intinya di TPB ini, kita nggak cuma mendapat ilmu2 dasar organisasi dan kepemimpinan, tapi lebih dari itu.. Ada pelatihan2, ada diskusi2, bahkan kemarin kita sampai outbond ke Mega Mendung.. Intinya, insya Allah nggak nyesel deh!”

Andrianto Santoso
Anggota Bidang Kajian dan Aksi Strategis

Sunday, September 03, 2006

Selamat Datang di Fasilkom

Assalamu'alaikum wr.wb.
Tidak ada kalimat yang pantas diucapkan untuk menyambut kedatangan mahasiswa baru Fasilkom 2006 selain selamat datang di Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas terbaik di UI, Fakultas paling kecil di UI, Fakultas yang memiliki rasa kekeluargaan yang erat, Fakultas paling Hi-Tech, dan Fakultas dengan segala keunikan-keunikannya.

Keberhasilan teman-teman semuanya masuk Fasilkom tentu saja harus disyukuri. Karena sesungguhnya untuk mendapatkan satu kursi di Fasilkom, puluhan peserta SPMB lainnya harus tersingkir. Oleh karena itu, sudah seharusnya kesempatan kuliah di Fasilkom ini tidak disia-siakan dengan bermalas-malasan, hanya bermain-main, dan tindakan tidak dewasa lainnya.

Sebagai Fakultas paling kecil di UI dari segi jumlah mahasiswa, dosen, dan luas fisiknya, Fasilkom memiliki sebuah ciri khas yang hampir-hampir tidak dimiliki oleh Fakultas manapun di UI. Ciri khas tersebut adalah rasa kekeluargaan. Keluarga besar Fasilkom tidak hanya meliputi mahasiswanya saja, tetapi juga meliputi seluruh dosen, staff, janitor, keamanan, dan kantin. Penulis tidak pernah melihat ada mahasiswa yang duduk untuk makan bersama dengan janitor, selain di Fasilkom. Penulis juga belum pernah melihat ada mahasiswa yang bercanda hangat dengan orang-orang kantin, selain di Fasilkom. Hal yang sama juga terjadi pada para dosen, staff, dan keamanan. Rasa kekeluargaan inilah yang harus terus kita pertahankan sebagai ciri khas Fasilkom.

Bagaimana dengan kuliah di Fasilkom? Banyak orang mengatakan bahwa kuliah di Fasilkom itu berat, dengan tugas yang menumpuk yang sampai-sampai harus begadang untuk menyelesaikanya. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar, namun tidak sepenuhnya salah juga. Semua itu kembali ke gaya belajar dan manajemen waktu diri kita masing-masing. Tentang tugas, kemungkinan besar teman-teman akan merasakan 'nikmatnya' begadang semalaman mengerjakan tugas. Pernahkah teman-teman mendengar istilah Deadliner? Deadliner artinya kurang lebih mengerjakan tugas pada waktu beberapa hari menjelang deadline. Bagi beberapa orang, hal ini menjadi kebiasaan karena mereka menikmati sensasi terburu-buru dikejar deadline itu. Buruknya, sifat deadline ini berarti menyia-nyiakan waktu yang ada karena tugas tersebut selalu ditunda hingga saat-saat terakhir. Tentu saja itu bukan sifat yang dewasa.

Empat tahun kuliah di Fasilkom, apa yang bisa teman-teman lakukan? Tentu saja banyak sekali. Seperti dalam Marsnya, Fasilkom itu adalah "Samudera Laut Ilmu". Berbagai macam ilmu tentang IT (Information Technology) bertebaran di Fasilkom. Entah itu programming, disain web, disain grafis, animasi, hacking, dan sebagainya, ada anak-anak Fasilkom yang menguasai ilmu-ilmu tersebut. Oleh karena itu, sangat sayang abila kita sampai tidak menguasai satupun dari ilmu tersebut. Gunanya apa? Salah satunya adalah untuk mempermudah kita mencari pekerjaan, tentu saja. Banyak dari anak-anak Fasilkom, bahkan sebelum lulus, sudah banyak ditawari proyek-proyek pekerjaan dari luar.

Selain ilmu IT yang notabene ilmu maya (maksudnya digunakan di dunia maya, -red), kita juga harus menguasai ilmu-ilmu dunia nyata, seperti ilmu komunikasi, networking, team-work, manajemen, dan lainnya. Industri IT yang sekarang sedang booming ini membutuhkan sumberdaya manusia yang memiliki kemampuan lebih dari hanya kemampuan teknis (kemampuan IT). Sebagian besar dari ilmu-ilmu tersebut tidak bisa didapat hanya dari bangku kuliah semata. Ilmu-ilmu tersebut bisa kita dapat dari mengikuti organisasi-organisasi kemahasiswaan, kepanitiaan-kepanitiaan acara, dan banyak kegiatan-kegiatan kemahasiswaan lainnya. Oleh karena itu, sangat disarankan agar kita aktif pada organisasi-organisasi kemahasiswaan, baik pada organisasi tingkat Fasilkom seperti BEM Fasilkom, DPM, maupun organisasi keagamaan maupun organisasi tingkat Universitas seperti BEM UI atau UKM-UKM. Percayalah, tidak ada ruginya mengikuti kegiatan-kegiatan lain di luar kuliah, karena itu justru mendukung proses pengembangan diri kita.

Karena saat ini status kita meningkat dari 'sekedar' siswa menjadi mahasiswa, banyak konsekuensi positif yang harus dimiliki dengan status mahasiswa tersebut. Salah satunya adalah sikap kritis. Kritis dalam berpikir, kritis dalam belajar, kritis dalam menerima sesuatu, dan karena kita berada dalam lingkungan IT, kritis dalam menggunakan software (perangkat lunak). Sebelum kuliah, mungkin kita terbiasa menginstall-install software di komputer tanpa mengetahui dulu sebelumnya apakah ini software legal atau bajakan. Sekarang, kita harus lebih kritis dan mengetahui yang mana software bajakan, yang mana software yang legal dan bisa diinstall.

Alasannya cukup sederhana. Kita nanti akan merasakan bagaimana beratnya mengerjakan tugas-tugas pemrogramaan yang diberikan di Fasilkom. Tentu saja kita akan merasa sangat kesal apabila tugas yang kita kerjakan sendiri ini dicontek (dicopy) oleh orang lain. Begitulah logika sederhana dalam pembajakan software, kita harus bisa menghargai usaha para pembuat software tersebut dengan cara tidak membajak softwarenya. Pembajakan software juga menyentuh sisi hukum, karena pembajakan software itu bertentangan dengan hukum yang berlaku secara internasional.

Oleh karena itu, apalagi karena kita adalah mahasiswa Fasilkom, kita harus bisa menjadi pelopor pencegah tindakan-tindakan pembajakan. Dan tenang saja, di internet tersedia berbagai macam software-software freeware atau gratisan yang bisa dijadikan alternatif dari software yang biasa dibajak. Software tersebut bisa diinstall sesuka hati tanpa ragu, karena itu bukan software bajakan. Kualitasnya pun tidak kalah dengan software-software komersil yang biasa dibajak.

Terakhir, sekali lagi selamat datang dan selamat bergabung di keluarga besar Fasilkom UI. Semoga teman-teman bisa memberi yang terbaik dan menghasilkan yang terbaik pula selama kuliah di Fasilkom UI, karena sesungguhnya teman-teman adalah orang-orang pilihan yang memiliki segudang potensi yang menunggu untuk diungkapkan.

Assalamu'alaikum wr.wb.

Muhammad Ilman Akbar,
Ketua Bidang Kajian dan Aksi Strategis BEM Fasilkom UI

Monday, August 07, 2006

Aksi Kemanusiaan Tanggal 4 Agustus

Pada hari Jum'at, 4 Agustus 2006, Ikatan Keluarga Mahasiswa (IKM) Universitas Indonesia (UI) mengadakan aksi kemanusiaan untuk menentang kekerasan terhadap kemanusiaan yang terjadi karena agresi militer Israel terhadap Palestina dan Lebanon.

Aksi kemanusiaan ini dimulai pukul 14.30 di depan gedung PBB perwakilan Indonesia, di jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Di depan gedung PBB, mahasiswa melakukan beberapa orasi yang isinya menyindir sikap PBB yang tidak tegas dalam menangani perdamaian dunia, terutama dalam kasus kemanusiaan ini. Salah satu orasi tersebut dibawakan oleh Shofwan ABCD, Mahasiswa Berprestasi UI 2006, dalam bahasa Inggris. Selain orasi, mahasiswa membawakan happening art berupa teater, yang isinya menyindir kasus kemanusiaan di Timur Tengah ini.

Dari gedung PBB, mahasiswa bergerak melakukan long-march ke depan gedung Istana Negara di Medan Merdeka Utara. Di Depan Istana Negara, mahasiswa kembali melakukan beberapa orasi. Aksi ini diakhiri dengan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa UI Ahmad Fathul Bari. Pernyataan sikap IKM UI terhadap permasalahan ini antara lain adalah:

1. Mendesak semua pihak yang bertikai untuk melakukan gencatan senjata agar tidak lagi jatuh korban dari warag sipil, terutama anak-anak, wanita, dan orang tua
2. Mendesak PB dan lembaga-lembaga pemantau HAM internasional untuk melakukan investigasi kemanusiaan atas pemboman kota Qana yang menewaskan 52 warga sipil dan menyeret pelaku kejahatan kemanusiaan ke peradilan internasional
3. Mendesak PBB untuk segera memutuskan resolusi PBB untuk menghentikan tindakan agresi Israel
4. Mendesak dunia internasional untuk merumuskan solusi bagi terwujudnya perdamaian di Timur Tengah sebagai upaya memutuskan siklus konflik di Timur Tengah
5. Menuntuk Amerika Serikat agar tidak menerapkan standar ganda dalam menyikapi krisis Israel-Libanon
6. Mendukung peran aktif pemerintah RI dalam menyelesaikan krisis di Timur Tengah

Aksi yang berlangsung damai ini berlangsung cukup unik. Selama aksi, mahasiswa menyanyikan lagu-lagu kemanusiaan dan perdamaian, seperti Heal The World, We Shall Overcome, bahkan Perdamaian. Aksi ini berakhir pukul 17.30.

Berikut adalah foto peserta aksi yang berasal dari Fasilkom.
Berdiri (ki-ka): Ranu W., M. Sidik, Ginanjar C. K., M. Ilman Akbar, Sukma M., Albert K., Salman A.
Setengah berdiri: Yudi Ariawan (Ketua BEM Fasilkom UI)
Jongkok (ki-ka): Purniawan, M. Ichsan, Chandra P. U,